Lutur

Lutur merupakan tingkat pertama yang ada di dalam rumah gendang. Lutur merupakan tempat tempat bermusyawarah antara tua gendang, tua teno, tua golo dan masayarakat setempat untuk menggali pendapat terkait budaya ataupun kemajuan dari kampung tersebut.

Fungsi dari lutur ini adalah sebagai tempat tinggal penghuni rumah serta sebagai tempat untuk berkumpul bersama keluarga.

Segala urusan yang berhubungan dengan adat dan musyawarah di dalam sebuah kampung terjadi di dalam rumah gendang. Lutur menjadi tempat berlangsungnya kegiatan tersebut. 
Perkumpulan ini sering diungkapkan dalam go’et (syair), “neki weki manga ranga, kudut bantang cama pa’ang olo ngaung musi” (penghuni kampung berkumpul bersama untuk melaksanakan musyawarah). 
Ungkapan ini menggambar sekaligus mengungkapkan etika hidup orang Manggarai yang menjunjung tinggi nilai persaudaran dan kebersamaan. 

Dalam kegiatan musyawarah tu’a gendang (orang tua yang memiliki kewibawaan dan kebijaksanaan) memimpin pertemuan tersebut. 

tua gendang, tua teno, tua golo dan masayarakat setempat duduk melingkar (lonto leok). Duduk melingkar (lonto leok) melambangkan persatuan dan adanya dialog dalam kegiatan musyawarah. 

Singkatnya ruang tengah menjadi tempat yang penting untuk melakukan musyawarah dan pengambilan keputusan.


Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Gong

Compang